Komodifikasi Seks Ala Majalah Hai: Safe Sex, Safe Positioning
Abstract
Remaja sebagai kategori sosial apolitis dan tidak kritis menjadi objek sosialisasi dan edukasi soal moralitas oleh orang dewasa. Penundukan hasrat atas nama pendidikan seks dilakukan berbagai institusi sosial, termasuk media. Majalah Hai menampilkan konten seks untuk tujuan edukasi seks pada remaja. Alih-alih menyampaikan materi seks secara edukatif, Hai justru menjadikan seks sebagai materi yang menjual. Hai memproduksi wacana seks yang sehat dan aman dalam rubrik dan artikel sebagai strategi untuk mengamankan posisinya di tengah persaingan industri media. Tulisan ini mengungkap bagaimana pendidikan seks di majalah remaja tidak semata memenuhi kebutuhan informasi seks remaja, namun menjadi komoditas untuk menarik perhatian pembaca.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anugrah, Insan Praditya. (2014). Majalah Playboy: Bentuk Awal Komodifikasi Kebebasan Seks Dalam Industri Media, History Inc. (http://blog.history-inc.com/2014/01/majalah-playboybentukawal.html, diakses tanggal 30 April 2015).
Clark, Russel D dan Hatfield, E. (1989). Gender Differences and Receptivity to Sexual Offers, Journal of Psychology and Human Sexuality, 2(1).
Giddens, Anthony. (1991). Modernity and Self Identity: Self and Society in the Late Modern Age, California: Stanford University Press.
Haryanto, Ignatius. (2002). Jurnalisme Kepiting, Pantau 3 Juni 2002.
Hill, David T. (2011). Pers Di Masa Orde Baru,Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Iqani, Mehita. (2012). Consumer Culture and the Media: Magazines in the Public Eye, New York: Pallgrave Macmillan.
Kimmel, Michael S. (2005). Gender of Desire: Essays on Male Sexuality, Albany: State University of New York Press.
Margana, A. (2000). Strategi Manajemen Bisnis Media Cetak Menghadapi Persaingan Bebas. Makalah disampaikan pada Pendidikan Jumalistik Mahasiswa Tingkat Pengelola seIndonesia di Universitas Lampung, Bandarlampung.
McNair, Brian. (1994). News and Journalism in the UK: A Textbook, London and New York: Routledge.
Mosco, Vincent. (2009). The Political Economy of Communication, London: Sage Publication.
Paramadhita, Intan. (2012). “Cinema, Sexuality and Censorship in Post-Suharto Indonesia”. Dalam Tilman Baumgartel, Southeast Asian Independent Cinema, Hongkong: Hongkong University Press.
Plummer, Ken. (2005). “Male Sexualities”. Dalam Michael S Kimmel, Jeff Hearn, dan R. W. Connel, Handbook of Studies on Men and Masculinities, California: Sage Publications.
Reichert, T dan Lambiase. (2006). “Peddling Desire: Sex and the Marketing of Media and Consumer Goods”. Dalam T. Reichert, Sex in Consumer Culture: The Erotic Content of The Media and Marketing, New York: Routledge.
Wertime, Kent. (2003). Building Brands and Believers: Membangun Merek dan Pengikutnya, Jakarta: Erlangga.
Shimp, Terence A. (2003). Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu, Jakarta: Erlangga.
Shoemaker, Pamela J dan Reese, Stephen D.(1996). Mediating The Message:Theories of Influences on Mass Media Content, USA: Longmann publisher.
Wahono, Satrio dan Purnomo, D. (2010). Animal-Based Management: Rahasia Merek-Merek Raksasa Berjaya, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Van Wichelen, Sonja. (2007). “Reconstructing ‘Muslimnes’: New Bodies in Urban Indonesia”. Dalam Cara Aithison, Peter Hopkins, dan Mei-Po Kwan, Geographies of Muslim Identities: Diaspora, Gender, and Belonging, England: Ashgate.
“15 Tahun Majalah Hai, Tumbuh Bersama Pembaca”, dalam Cakram, Februari 1992/96.
DOI: https://doi.org/10.31315/jik.v15i2.2159
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Jurnal Ilmu Komunikasi indexed by:
Copyright of Jurnal Ilmu Komunikasi ISSN 1693-3028 (print), ISSN 2407-8220 (online)
Alamat:
Kampus II UPN "Veteran" Yogyakarta, Jl. Babarsari 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55281
Phone: (0274)485268
Fax: (0274)487147
Email: [email protected]