Solusi Menuju Konvergensi Arah Komunikasi Kebijakan Publik dalam Rangka Antisipasi Krisis Energi
Abstract
Penelitian ini berfokus pada kajian krisis energi dari perspektif komunikasi organisasi kebijakan publik. Berdasarkan Teori Sensemaking (Weick, 1995), konastruksi komunikasi kebijakan publik dieksplorasi untuk mengantisipasi krisis energi yang akan datang. Keberhasilan atau kegagalan kebijakan tersebut sangat dipengaruhi oleh konstruksi komunikasi dalam proses pembuatan kebijakan antisipasi krisis energi yang melibatkan banyak pihak. Dari perspektif konstruktivis, dan menggunakan teknik fenomenologis pengalaman komunikasi para pembuat kebijakan, disiratkan bahwa krisis energi ditafsirkan secara beragam namun terbatas mengacu pada masalah ekonomi dengan mengesampingkan isu lingkungan. Problem statement tidak sama karena sensemaking kebijakan itu tidak optimal. Diperlukan lembaga yang lebih mandiri dan hybrid sebagai solusi komunikasi kebijakan publik mengenai antisipasi krisis energi.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Grossman P Z. (2015). Energy shocks, crises and the policy process: A review of theory and application. Energy Policy. 77:56–69. doi:10.1016/j.enpol.2014.11.031.
Jablin F M, Linda L P. (2001). The New Handbook of Organizational Communication, Advance in Theory, Research, and Methods, Thousand Oaks, (US) SAGE Publications.
Keamanan Nasional : Indonesia di Ambang Krisis Energi. (2015, Maret 5). Kompas hal 1.
Keamanan Nasional : Ketahanan Energi Indonesia Merosot. (2015, Maret 6). Kompas hal 1.
Littlejohn SW, Foss KA. (2005). Theories of Human Communication. 8th edition.
Belmont (US): Thomson Wadsworth Minichielo V, Aroni R, Timewell, Eric, Alexander L. (1995) In-depth Interviewing. 2nd edition. Melbourne (AU): Longman.
Moustakas C. (1994). Phenomenology Research Method. Thousand Oak (US) Sage Publication.
Neuman, WL. (2006). Social Research Methods : Qualitative and Quantitative Approaches. 6th edition. Boston (US): Pearson.
Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Rencana Umum Energi Nasional Peraturan Presiden No 41 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penetapan dan Penanggulangan Krisis Energi dan Darurat Energi.
Peraturan Pemerintah No 79 Tahun 2014 Tentang Kebijakan Energi Nasional.
Quarry W. Ramirez R. (2009). Communication for Another Development: Listening before Telling, London (GB) Zed Books.
Rezavidi Arya (2012) Membaca Nasib Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia [Internet] http://www.meti.or.id/subpage.phppage=6&mode=content&idcontent=132&judul=Membaca%20Nasib%20Energi%20Baru%20dan%20Terbarukan%20di%20Indonesia.html〈=id Diakses tanggal 8 Juni 2015.
Rogers, E M. (2003). Diffusion of Innovations. New York (US): Free Pr. Seligman, L. (2006). Sensemaking throughout adoption and the innovation-decision process. European J Innovation Management. 9(1):108-120. doi:10.1108/14601060610640050.
Starbuck W, Milliken F. (1988). Executive perceptual filters: What they notice and how they make sense. in D.Hambrick (ed.) The executive effect: Concepts and methods for studying top managers. Greenwich (GB): JAI Press.
Tenaga Nuklir, PLTN Dinilai Ancam Kemandirian. (2015, Mei 24), Kompas hal 14.
Trujillo, N., & Toth, E. (1987). Organisational perspectives for public relations research and practice. Management Communication Quarter, 1(2), 199-231 doi: 10.1177/0893318987001002004.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 Tentang Energi.
Weick KE.1995. Sensemaking in organizations. Thousand Oak (US) Sage Publications.
DOI: https://doi.org/10.31315/jik.v15i2.2161
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
Jurnal Ilmu Komunikasi indexed by:
Copyright of Jurnal Ilmu Komunikasi ISSN 1693-3028 (print), ISSN 2407-8220 (online)
Alamat:
Kampus II UPN "Veteran" Yogyakarta, Jl. Babarsari 2, Tambakbayan, Yogyakarta 55281
Phone: (0274)485268
Fax: (0274)487147
Email: [email protected]